Sponsor

Bulan Sya’ban


Berhubung selama gue deact (akun Twitter) ada yang minta dibikinin thread tentang nishfu Sya’ban, so here we go:

Amal-amalan khusus Nifshu Sya’ban

Dari kemaren gue liat di tweet sebelah, gue emang banyak banget nemu orang-orang pada bikin thread soal amalan nishfu Sya’ban; ada yang bilang mesti puasa khusus nishfu Sya’ban; ada yang bilang solat khusus nishfu Sya’ban; ada yang bilang mesti baca surah-surah tertentu ex: Surah Yasin, dll.

Dan jujur ini gue dari kemaren gatel banget pengen bahas, karena sepanjang yang gue tau⸺ga ada yang namanya amalan khusus di nishfu Sya’ban.

Oke gue akan bahas satu-satu beserta dalil-dalinya dan pendapat-pendapat ulama di dalamnya⸺oiya ini gue bahas sesuai pendapat yang gue ambil ya.

“Apa sih keutamaan malam nishfu Sya’ban?”

Nah, ada dua pendapat:

1. Kalau keutamaan malam nisfhsu Sya’ban itu yang disebut dalam ayat yang gue ss ini.

2. Tapi beberapa ulama juga mengatakan kalau yang dimaksud di ayat bukan malam nishfu Sya’ban, tapi malam Lailatul qadr.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an di malam yang berkah, dan sesungguhnya kami member peringatan. Di malam itu diturunkan setiap takdir dari Yang Maha Bijaksana.” (Qs. Ad-Dukkhan: 3-4)

Diriwayatkan dari Ikrimah rahimahullah bahwa yang dimaksud malam pada ayat di atas adalah malam nishfu Sya’ban. Ikrimah mengatakan:

أن هذه الليلة هي ليلة النصف من شعبان ، يبرم فيها أمر السنة

 

“Sesungguhnya malam tersebut adalah malam nishfu Sya’ban. Di malam ini Allah menetapkan takdir setahun.” (Tafsir Al-Qurtubi, 16/126)

Nah, untuk pendapat yang bilang bahwa malam nishfu Sya’ban ga ada keutamaan apa pun, dalilnya: Belum ada dalil shohih yang menyatakan keutamaan malam tersebut. Kalau pun ada, mayoritas ulama bilang haditsnya (lemah) atau maudhu (palsu).

Silakan dibaca!

Mereka menyatakan bahwa semua dalil yang menyebutkan keutamaan malam nishfu Sya’ban adalah hadis lemah. Al Hafidz Abu Syamah mengatakan: Al Hafidz Abul Khithab bin Dihyah –dalam kitabnya tentang bulan Sya’ban– mengatakan, “Para ulama ahli hadis dan kritik perawi mengatakan, ‘Tidak terdapat satupun hadis shahih yang menyebutkan keutamaan malam nishfu Sya’ban’.” (Al Ba’its ‘ala Inkaril Bida’, Hal. 33).

 

Syaikh Abdul Aziz bin Baz juga mengingkari adanya keutamaan bulan Sya’ban dan nishfu Sya’ban. Beliau mengatakan, “Terdapat beberapa hadis dhaif tentang keutamaan malam nishfu Sya’ban, yang tidak boleh dijadikan landasan. Adapun hadis yang menyebutkan keutamaan shalat di malam nishfu Sya’ban, semuanya statusnya palsu, sebagaimana keterangan para ulama (pakar hadis).” (At Tahdzir min Al Bida’, Hal. 11)

 

Nah sedangkan dalil orang-orang yang menyatakan bahwa malam nishfu Sya’ban memiliki keutamaan khusus itu berdalil dengan hadits ini.

Nah jadi kalian bebas mau ngambil pendapat yang mana, asal saling menghargai yaa! Jangan saling menyalahkan.

 

Kedua, belum ditemukan satu pun riwayat yang shahih, yang menganjurkan amalan khusus maupun ibadah tertentu ketika nishfu Syaban, baik berupa puasa atau shalat. Hadis shahih tentang malam nisfu syaban hanya menunjukkan bahwa Allah mengampuni semua hamba-Nya di malam nishfu sya’ban, tanpa dikaitkan dengan amal tertentu. Karena itu, praktek sebagian kaum muslimin yang melakukan shalat khusus di malam itu dan dianggap sebagai shalat malam nisfu syaban adalah anggapan yang tidak benar.

 

Kalau gue sendiri, ngambil pendapat bahwa malam nishfu Sya’ban memang memiliki keutamaan, tapi ga perlu meyakini ada ibadah khusus malam itu, Cukup memperbanyak ibadah aja.

Maksudnya, jangan mengkhususkan⸺kayak yang diyakini orang-orang kalau ada solat malam nishfu Sya’ban; atau dzikir nishfu Sya’ban; atau doa nishfu Sya’ban; atau harus baca Surat Yasin di malam ini itu dll.

Jangan dikhususkan kayak gitu, cukup memperbanyak ibadah tanpa perlu dikhususkan gitu loh, paham kan? Hehe :)

Oke, next.

“Kalau bulan Sya’ban-nya sendiri, ada keutamaan gak?”

Nah untuk bulan Sya’ban-nya sendiri, ada keutamaan. Ulama mayoritas sepakat dengan hadits ini:

Jadi, keutamaan bulan ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Makanya, dianjurkan memperbanyak puasa.

“Pendapat yang paling kuat adalah keterangan yang sesuai dengan hadits dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani)

Jadi, kita memang dianjurkan memperbanyak puasa dan ibadah di bulan Sya’ban.

Apa dalilnya? Nih ku kasih :)              

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,

يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

“Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)


Nah, TAPI ADA CATATANNYA,

 

GA BOLEH BERPUASA SEBULAN PENUH, kecuali orang yang terbiasa melakukan puasa sunnah. Jadi, jangan dari tanggal 1-29/30 Sya’ban itu puasa terus-terusan. Bahkan, Rasul melarang puasa setelah nishfu/pertengahan Sya’ban. Apa dalilnya?

Hadits yang membicarakan hal ini disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom hadits no. 650 sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

“Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang punyakebiasaan puasa, maka bolehlah ia berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1914 dan Muslim no. 1082).

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ، فَلَا تَصُومُوا

Jika sudah masuk pertengahan Sya’ban, janganlah berpuasa.” (HR. Abu Daud, At-Turmudzi, dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Nah, KECUALI ORANG-ORANG YANG TERBIASA PUASA SUNNAH, BARU BOLEH :)

Siapa aja? Ya kayak yang terbiasa puasa Daud, atau Senin Kamis, dsb.

Jadi, pas sehari atau dua hari sebelum Ramadhan, itu dilarang puasa.

Apa tujuan puasa Sya’ban? Untuk latihan memasuki Ramadhan biar ga kaget :)

Sejatinya kompromi semacam ini telah dijelaskan dalam hadis Abu Hurairah di atas, tentang larangan berpuasa sehari atau dua hari menjelang ramadhan. Dalam hadis itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pengecualian, “kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa sunah, maka bolehlah ia berpuasa.” Puasa sunah ini mencakup puasa sunah selama setahun, seperti senin-kamis, daud, 3 hari tiap bulan, atau puasa sunah sya?ban yang sudah dirutinkan sejak awal.

Sementara bagi mereka yang tidak memiliki kebiasaan puasa sunah, baik puasa sunah tahunan atau dia tidak ada keinginan untuk rajin berpuasa selama sya’ban, maka tidak dibolehkan baginya untuk berpuasa setelah memasuki pertengahan Sya’ban.

Kebiasaan ini sempat kita jumpai pada sebagian orang yang melakukan pemanasan dengan melatih diri untuk berpuasa ketika hendak memasuki ramadhan.

So intinya?

Dianjurkan memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban, kayak sholat,, puas, doa, dzikir, sedekah, dll.

TAPIIIIII, jangan MENGKHUSUSKAN ibadah tertentu untuk bulan Sya’ban⸺kayak baca Yasin; or baca surat apa gitu; atau solat dengan gerakan khusus bulan Sya’ban; dll.⸺OKE? :)

Wallahu a’lam bisshowab.

Lebih lengkap bisa cek di sini:

1. https://konsultasisyariah.com/22784-adakah-puasa-nisfu-syaban.html

2. https://konsultasisyariah.com/31599-keistimewaan-bulan-syaban-berikut-amalan-sunnah-di-dalamnya.html

3. https://konsultasisyariah.com/5541-shalat-nishfu-syaban.html

Kalau udah terlanjur baca Yasin atau solat Sya’ban atau dzikir Sya’ban (pokoknya amalan yang dikhususkan) tuh gimaan Miw, dosa ga?

In syaaa Allah engga dosa, kan belom tau ilmunya⸺pokoknya surat apa pun bebas yaaa, ga perlu khusus surat-surat tertentu okay?

Makanya belajar agama itu penting, biar ibadah-ibadah tuh bener ada dalilnya atau engga, ok? Kan sayang, udah niatnya baik beribadah, tapi ternyata ga ada dalilnya. Berpahala engga, dosa iya⸺karena ngelakuin ibadah di luar perintah Allah dan Rasul-Nya.

Soalnya asal hukum ibadah tuh haram, sampai ada dalil yang memerintahkannya⸺baru deh boleh ngelakuin ibadah itu ;)

Share on Google Plus

About Lilaccountz

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar